...

Selasa, 16 Februari 2016

Salam hai Malaysian semue......saya teruskan dengan sharing yang seterusnya......


Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu hujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kocek seluar atau poket baju. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesihatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanser paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencuba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Sepanyol masuk ke Turki dan itulah
Menurut portal rasmi MyHealth Kementerian Kesihatan, statistik menunjukkan rakyat Malaysia menghisap 23.7 bilion rokok setahun dan jumlah ini satu peningkatan besar daripada 18 bilion batang rokok pada 1998.
 Menurut riset 51,1peratus rakyat Indonesia adalah perokok aktif, tertinggi di ASEAN dan sangat jauh bezanya dengan negara-negara lain, misalnya: Brunei Darusallam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% perokok berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki ijazah SD; petani, nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia di antara 30 hingga 34 tahun. Bagusnya hanya 1,1% perempuan Indonesia adalah perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak.
Telah banyak kajian yang membuktikan bahawa rokok akan menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kankerpenyakit jantungpenyakit pernafasan, penyakit pencernaan, kesan buruk terhadap kelahiran, dan emfisema.

Artical to be continue........